Sel Elektrokimia
Sel
elektrokimia tersusun atas dua elektroda, yaitu anoda dan katoda. Pada anoda
terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi. Secara
garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi :
a. Sel Galvani
Yaitu sel yang menghasilkan
arus listrik. Pada sel galvani, anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan
negatif dan katoda bermuatan positif. Arus listrik mengalir dari katoda menuju
anoda .Reaksi kimia yang terjadi pada sel galvani berlangsung secara spontan.
Salah satu aplikasi sel galvani adalah penggunaan sel Zn/Ag2O3
untuk batere jam.
b. Sel Elektrolisis
Yaitu sel yang menggunakan
arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia tidak terjadi secara spontan
tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu dari luar sistem. Anoda
berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan katoda bermuatan negatif,
sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Sel elektrolisis banyak
digunakan untuk produksi alumunium atau pemurnian tembaga.

Gambar 4.1. Sel
Galvani dan Sel Elektrolisis
Untuk menyatakan sel
elektrokimia, digunakan notasi sel sebagai berikut
Zn │ Zn2+ ║ Cu2+
│ Cu
Zn │ Zn2+ ┇┇ Cu2+ │ Cu
Sisi kiri notasi sel biasanya
menyatakan reaksi oksidasi, sedangkan sisi kanan notasi sel biasanya menyatakan
reaksi reduksi. Garis tunggal pada notasi sel menyatakan perbedaan fasa,
sedangkan garis ganda menyatakan perbedaan elektroda. Garis putus – putus
menyatakan adanya jembatan garam pada sel elektrokimia. Jembatan garam adalah
larutan kalium klorida atau amonium nitrat pekat. Jembatan garam diperlukan
bila larutan pada anoda dan katoda dapat saling bereaksi.

Gambar 4.2. Sel
elektrokimia tanpa jembatan garam (a) dan dengan jembatan garam (b)
23.40
Unknown

0 komentar :
Posting Komentar